PENGESAHAN
PROGRAM STUDI
Nama : Nzas Zasn
NPM : 00000007
Program Studi : Manajemen
Judul Proposal : Pengaruh
Penetapan Harga Terhadap Volume Penjualan Limbah Besi Pada PD. Sumber Limbah Di
Kp. Tunjung Teja Kecamatan Petir Kabupaten Serang
Proposal Penelitian ini telah
diverifikasi dan disetujui
Untuk diajukan dalam Ujian Seminar
Proposal
Rangkasbitung, Juli 2014
Verifikator
Iwan Ridwan,
SE., M.M
NPP :
11312620193001
Menyetujui,
Ketua Program Studi Manajemen
Dede Suharna,
SE., MM
NPP
: 10105800204017
PENGESAHAN
SEMINAR PROPOSAL
Judul Proposal : Pengaruh
Penetapan Harga Terhadap Volume Penjualan Limbah Besi Pada PD. Sumber Limbah Di
Kp. Tunjung Teja Kecamatan Petir Kabupaten Serang
Nama : Nzas Zasn
NPM : 00000007
Proposal Penelitian ini telah di
setejui untuk diseminarkan
Rangkasbitung, Juli 2014
Pembimbing,
Iwan Ridwan,
SE., M.M
NPP : 11312620193001
|
Pendamping,
Mahmudin, SHI., M.SI
NPP : 12035790205022
|
Mengetahui,
Ketua Program Studi Manajemen
Dede Suharna,
SE., MM
NPP : 10105800204017
LEMBARAN
PERNYATAAN
saya
yang bertanda dibawah ini :
Nama
: Nzas Zasn
NPM
: 0000007
Program
Studi : Manajemen
Menyatakan
bahwa Proposal Penelitian yang berjudul :
Pengaruh
Penetapan Harga Terhadap Volume Penjualan Limbah Besi Pada PD. Sumber Limbah Di
Kp. Tunjung Teja Kecamatan Petir Kabupaten Serang
1.
Merupakan hasil karya tulis ilmiah
sendiri dan bukan merupakan hasil plagiat dan menjiplakan terhadap karya orang
lain, serta semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan
dengan benar.
2.
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya
mengijinkan dan menyetujui untuk dikelola oleh STIE La Tansa Mashiro sesuai
dengan norma hukum dan etika yang berlaku.
Demikian
pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan apabila dengan kemudian hari
terdapat ketidak benaran, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa
pembatalan kelulusan dan pencabutan ijasan yang telah saya peroleh, serta
sanksi lainya sesuai dengan norma yang berlaku di STIE La Tansa Mashiro.
Rangkasbitung, September
2014
Yang membuat pernyataan
(Nzas Zasn)
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah,
puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah senantiasa melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehigga penulis dapat menyelesaikan Proposal Penelitian yang
berjudul “Pengaruh
Penetapan Harga Terhadap Volume Penjualan Limbah Besi Pada PD. Sumber Limbah Di
Kp. Tunjung Teja Kecamatan Petir Kabupaten Serang”. Proposal
Penelitian ini merupakan tugas akhir dalam rangka memperoleh gelar sarjana
Ekonomi (SE) program Studi manajemen
pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi La Tansa Mashiro.
Pada kesempatan ini,
penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu
Hj. Zakiyyah Tunnufus, SE., M.M selaku ketua STIE La Mashiro.
2. Bapak
Dede Suharna, SE.,
MM
selaku ketua program studi manajemen STIE La Mashiro.
3. Iwan
Ridwan, SE., M.M sebagai pembimbing dan Mahmudin, SHI., M.SI sebagai
pendamping, yang telah memberikan dorongan dan bimbingan serta saran-saran,
sehingga Proposal Penelitian ini dapat diselesaikan
dengan baik.
4. Seluruh
dosen pengajar STIE La Mashiro yang telah memberikan ilmunya selama
perkuliahan, yang bermanfaat bagi penulis dalam menambah ilmu pengetahuan.
5. Manajemen
dan seluruh karyawan PD. Sumber Limbah
di Kp. Tunjung Teja Kecamatan Petir Kabupaten Serang
yang telah memberikan data yang dibutuhkan oleh penulis.
Akhirnya kata, penulis
berharap agar Proposal Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat,
khususnya bagi PD. Sumber Limbah
di Kp. Tunjung Teja Kecamatan Petir Kabupaten Serang
serta bagi penelitian-penelitian selanjutnya yang tertarik untuk meneliti pada
bidang yang sama.
Rangkasbitung, Juli 2014
Nzas
Zasn
DAFTAR
ISI
PENGESAHAN
PROGRAM STUDI ............................................................... i
PENGESAHAN
SEMINAR PROPOSAL ........................................................ ii
LEMBARAN
PERNYATAAN ......................................................................... iii
KATA
PENGANTAR ........................................................................................ iv
DAFTAR
ISI ........................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang Masalah................................................................ 1
1.2. Identifikasi Masalah...................................................................... 6
1.3. Pembatasan
Masalah...................................................................... 6
1.4. Perumusan
Masalah....................................................................... 6
1.5. Tujuan dan Kegunaan Penelitian................................................... 7
1.5.1. Tujuan Penelitian................................................................. 7
1.5.2. Kegunaan Penelitian............................................................ 7
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Deskripsi Teori............................................................................... 9
2.1.1. Penjualan.............................................................................. 9
2.1.2. Penetapan Harga.................................................................. 11
2.2. Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan...................................... 16
2.3. Kerangka Pemikiran....................................................................... 17
2.4. Hipotesis Penelitian....................................................................... 20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian........................................................ 22
3.2. Metode
Penelitian.......................................................................... 22
3.3. Populasi dan Sampling................................................................... 23
3.4. Teknik Pengumpulan Data............................................................. 23
3.5. Operasionalisasi Variabel Penelitian.............................................. 24
3.6.
Teknik Analisa Data...................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA
PROPOSAL
PENELITIAN
PENGARUH
PENETAPAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN LIMBAH BESI PADA PD. SUMBER LIMBAH
DI
KP. TUNJUNG TEJA KECAMATAN PETIR
KABUPATEN
SERANG
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Penulisan Skripsi
Program Studi Manajemen
Pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) La Tansa
Mashiro
Oleh :
NZAS ZASN
NPM :0000007
PROGRAM STUDI
MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI
ILMU EKONOMI (STIE)
LA TANSA MASHIRO
RANGKASBITUNG
2014 M / 1435 H
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah
Penjualan
merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari penjualan dapat diperoleh
laba serta suatu usaha memikat konsumen yang diusahakan untuk mengetahui daya
tarik mereka sehingga dapat mengetahui hasil produk yang dihasikan. Penjualan
adalah suatu transfer hak atas benda-benda. Dari penjelasan tersebut dalam
memindahkan atau mentransfer barang dan jasa diperlukan orang-orang yang
bekerja dibidang penjualan seperti pelaksnaan dagang, agen, wakil pelayanan dan
wakil pemasaran.
Dalam
dunia bisnis harga mempunyai banyak nama, sebagai contoh dalam dunia
perdagangan produk disebut harga, dalam dunia perbankan disebut bunga, atau
dalam bisnis jasa akuntansi dan konsultan disebut fee, biaya transportasi taxi
dan telepon disebut tarif sedangkan dalam dunia asuransi disebut premi.
Harga
adalah sejumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk mendapatkan sebuah
produk atau jasa. Dalam dunia pemasaran, harga merupakan salah satu faktor
penting yang mempengaruhi pemasaran suatu produk. Tinggi rendahnya harga selalu
menjadi perhatian utama para konsumen saat mereka mencari suatu produk.
Sehingga harga yang ditawarkan menjadi bahan pertimbangan khusus, sebelum
mereka memutuskan untuk membeli barang maupun menggunakan suatu jasa. Harga
juga merupakan salah satu elemen dalam dunia pemasaran yang fleksibel, dalam
arti harga dapat dirubah dalam waktu relatif singkat sesuai dengan kondisi
pasar pada umumnya.
Harga
barang menjadi sesuatu yang sangat penting, artinya bila harga barang terlalu
mahal dapat mengakibatkan barang menjadi kurang laku, dan sebaliknya bila
menjual terlalu murah, keuntungan yang didapat menjadi berkurang. Penetapan
harga di pangsa pasar akan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi dari
suatu usaha dan tingkat pendapatan.
Perkembangan
dunia usaha dalam era globalisasi ekonomi sekarang ini, telah memicu suatu
persaingan yang ketat dan sengit diantara perusahaan-perusahaan yang bergerak
di bidang jasa, perdagangan maupun industri. Perusahaan bersama dengan
perusahaan lainnya tahu bahwa bila mereka memperhatikan konsumennya maka pangsa
pasar dan laba akan menyusul. Pemasaran yang masuk akan menjadi penentu
keberhasilan setiap organisasi baik besar atau kecil, berorientasi yang laba
atau nirlaba, domestik atau pun global. Pemasaran merupakan kegiatan yang
paling utama dalam sebuah perusahaan, oleh karena itu setiap perusahaan
dituntut untuk membuat strategi untuk merebut peluang pasar yang ada dengan
melakukan bauran pemasaran. Dengan demikian, bauran pemasaran sebagai alat
pemasar dalam melakukan aktivitas pemasaran, dapat digunakan untuk membantu
perusahan dalam mengenalkan produknya kepada masyarakat, sehingga mereka
mengenal dan mau mencobanya.
Keberhasilan
di bidang pemasaran secara otomatis berarti berhasilnya perusahaan dalam
menjual dan memasarkan produknya pada konsumen. Konsep-konsep utama yang digunakan dalam
pemasaran adalah segmentasi, target,
posisi, kebutuhan, keinginan, permintaan, penawaran, merek, nilai dan keputusan,
pertukaran, transaksi, hubungan dan jejaring, jalur pemasaran, rantai
distribusi (supply chain), lingkungan pemasaran, serta program
pemasaran. Dalam kondisi persaingan yang semakin kompetitif seperti sekarang
ini, perusahaan semakin menyadari betapa sentralnya peranan pelanggan dalam
bisnis mereka. Perusahaan semakin menyadari pelanggan ikut menentukan
keberadaan perusahaan tersebut. Dari kesadaran tersebut perusahaan akan
menjadikan pelanggan sebagai fokus dari usaha-usaha mereka dan berusaha agar
produk itu mempunyai keunggulan bersaing sehingga menjadikan konsumen loyal
terhadap produk. Tantangan utama yang dihadapi perusahaan saat ini adalah
bagaimana membangun dan mempertahankan usaha yang sehat dalam pasar dan
lingkungan usaha yang cepat berubah. Saat ini banyak perusahaan yang memutuskan
lebih berorientasi kepada pelanggan dalam semua kegiatan. Berhasilnya
perusahaan tergantung pada pandangan yang berdasarkan pada pasar dan pelanggan
(Kotler, 2001 : 64) Disisi lain tingkat usaha yang semakin ketat menuntut
perusahaan untuk meningkatkan fungsi dan sumber daya internal yang ada,
khususnya pada kegiatan pemasaran sebagai ujung tombak perusahaan dalam
meningkatkan penjualan.
Pemasaran
yang baik akan memberi manfaat bagi kinerja perusahaan, oleh karena itu manajer
perusahaan harus cakap dalam menyusun rencana, sehingga pengelolaan perusahaan
akan optimal dalam fungsi produksi maupun pemasarannya. Keputusan pemasaran
seringkali berkaitan erat dengan empat masalah pokok, yakni produk, harga,
distribusi dan promosi yang merupakan variable-variabel dalam marketing mix.
Dengan memperhatikan hal tersebut, perusahaan akan mampu meningkatkan volume
penjualan, sehingga dapat mengoptimalkan keuntungan dan meningkatkan modal
kerja. Meskipun penyelenggaraan ibadah haji merupakan peristiwa keagamaan,
namun aspek ekonominya sangat luar biasa dan terdapat peluang bisnis yang
sangat menggiurkan.
Besi
tua adalah besi-besi yang sudah lelah dan sudah tidak layak lagi dipakai karena
kekuatan dan keamanannya sudah berkurang, besi tua ini banyak ditemukan pada
jembatan tua, kapal tua, mobil tua dan lain-lain yang memang sudah tua dan
tidak bisa dimanfaatkan lagi.
PD
Sumber Limbah merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam penerimaan
dan penjualan limbah khusunya besi dan umumnya barang-barang lain seperti
plastik, aluminium, tembaga, kertas dan lain-lain. Perusahaan menyadari
persaingan diantara perusahaan sejenis semakin tinggi, maka perusahaan harus
lebih memperhatikan faktor yang menyebabkan adanya perubahan harga. Berdasarkan
bidang usaha perusahaan yaitu limbah, maka tujuan penetapan harga
perusahaan erorientasi pada volume tertentu atau yang biasa dikenal dengan
istilah volume pricing objectives. Harga ditetapkan sedemikian rupa agar
dapat mencapai target nilai penjualan (Rp). Penetapan harga itu sebenarnya
cukup kompleks dan sulit, sehingga diperlukan suatu pendekatan yang sistematis
yang melibatkan penetapan tujuan dan mengembangkan suatu struktur penetapan
harga yang tepat. Pada akhirnya, konsumen memutuskan apakah perusahaan tertentu
telah menetapkan harga dengan benar. Konsumen menimbang harga dengan tolok ukur
persepsi nilai menggunakan produk tersebut, jika harga melebihi jumlah nilai,
konsumen tidak membeli produk tersebut. Konsumen juga membandingkan harga
produk dengan harga produk pesaing.
Dalam
kegiatan operasionalnya, PD Sumber Limbah menghadapi berbagai kendala antara
lain : masih tingginya pengaruh kondisi ekonomi
global dalam Pelaksanaan penetapan harga, cukup ketatnya persaingan
harga dengan perusahaan sejenis, masih terbatasnya jumlah pemasok bahan limbah,
frekuensi pengiriman barang ke pabrik belum teratur, permasalahan tersebut di
atas tentu saja harus dicermati dan dicari solusinya sehingga diharapkan tidak
mempengaruhi volume penjualan perusahaan.
Menurut
Tjiptono (2002 : 151) bahwa “tingkat harga yang ditetapkan mempengaruhi kuantitas yang
terjual”.
Sehingga keputusan dan strategi penetapan harga memegang peranan penting dalam
setiap perusahaan. Dari uraian di atas, akhirnya penulis tertarik membahas
lebih lanjut sejauh mana penetapan harga pada PD Sumber Limbah yang
berjudul “Pengaruh Penetapan Harga terhadap Volume Penjualan Limbah Besi pada
PD Sumber Limbah di Kp. Tunjung Teja Kecamatan Petir Kabupaten Serang”.
1.2
Identifikasi Masalah
Identifikasi
permasalahan terkait dengan masalah di atas yaitu sebagai berikut :
1.
Masih
tingginya pengaruh kondisi ekonomi global dalam Pelaksanaan penetapan harga.
2.
Cukup
ketatnya persaingan harga dengan perusahaan sejenis.
3.
Masih
terbatasnya jumlah pemasok bahan limbah.
4.
Frekuensi
pengiriman barang ke pabrik belum teratur
1.3
Pembatasan
Masalah
Untuk
menghindari meluasnya permasalahan dalam penelitian ini, maka penulis membatasi
masalah dalam penelitian ini hanya pada penetapan harga dan volume penjualan.
1.4
Perumusan
Masalah
Berdasarkan
identifikasi permasalahan di atas maka penulis merumuskan masalahnya yaitu :
1.
Bagaimana
pelaksanaan penetapan harga yang dilakukan PD Sumber Limbah ?
2.
Bagaimana
volume penjualan PD Sumber Limbah ?
3.
Seberapa
besar pengaruh penetapan harga terhadap volume penjualan pada PD Sumber Limbah ?
1.5
Tujuan
dan Kegunaan Penelitian
1.5.1 Tujuan Penelitian
Mengacu pada perumusan masalah di atas,
adapun tujuan dari penelitian ini
adalah :
1.
Untuk
mengetahui pelaksanaan penetapan harga.
2.
Untuk
mengetahui volume penjualan.
3.
Untuk
mengetahui Seberapa besar pengaruh
penetapan harga terhadap volume penjualan pada PD Sumber Limbah
1.5.2 Kegunaan Penelitian
Penelitian
ini memiliki dua
kegunaan, yaitu secara teoritis dan praktis yang dapat diuraikan sebagai
berikut :
1.
Secara
Teoritis
a.
Sebagai
media untuk mentransformasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dengan
praktek di lapangan guna menambah wawasan ilmu pengetahuan dari pengalaman pada
bidang manajemen pemasaran.
b.
Bagi
para pembaca dan pihak yang berkepentingan, penulis berharap semoga dapat
berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan, yang berkaitan dengan bidang
yang penulis teliti.
2.
Secara
praktis
a.
Sebagai
bahan masukan bagi pihak perusahaan dalam menentukan kebijaksanaan yang
berhubungan dengan usaha untuk meningkatkan volume penjualan.
b.
Sebagai
bahan referensi bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian dengan topik yang
sama.
BAB
II
LANDASAN TEORI
2.1 Deskripsi Teori
2.1.1 Penjualan
Salah satu
aktifitas utama perusahaan selain produksi adalah penjualan. Aktifitas
penjualan ini harus benar-benar dikendalikan, mengingat bahwa kegiatan
penjualan ini selalu mengalami perubahan sesuai kondisi atau permintaan pasar.
Jika tidak dikendalikan penurunan volume penjualan dapat menyebabkan laba yang
diperoleh perusahaan menjadi tidak maksimal.
Unsur utama dalam proses
perencanaan perusahaan adalah ramalan penjualan. Proyeksi ini umumnya diperoleh
dengan menggunakan informasi penjualan. Proyeksi ini umumnya diperoleh dengan
menggunakan informasi dari berbagai sumber. Paling kurang, ramalan penjualan
untuk tahun mendatang harus menggambarkan :
1.
Kecenderungan penjualan masa sebelumnya
untuk tahun sebelumya, yang diharapkan berlanjut pada tahun berikutnya.
2.
Pengaruh dari berbagai kejadian yang
secara materil mempengaruhi kecendrungan tersebut. Contoh untuk yang terakhir
ini adalah dimulainya kampanye iklan secara besar-besaran atau perubahan kebijakan
harga perusahaan.
Metode persentase penjualan meliputi
penaksiran jumlah biaya, aktiva atau pasiva untuk periode mendatang sebagai
persentase dari ramalan penjualan. Persentase yang digunakan bisa diambil dari
pokok laporan keuangan yang terbaru sebagai prosentase dari penjualan berjalan (current sales) atau dari perhitungan
rata-rata beberapa tahun atau dari penilaian analisis atau dari kombinasi
sumber-sumber tersebut.
Sumber pendapatan suatu perusahaan
adalah berasal dari penjualan, karena dengan adanya penjualan dapat mengubah
posisi harta perusahaan. Menurut
Kusnadi (2009 : 19),
menjelaskan bahwa “Penjualan
(sales) adalah sejumlah uang yang
dibebankan kepada pembeli atas barang atau jasa yang dijual”.
Winardi (2003 : 246)
mengatakan bahwa “Penjualan (selling) adalah suatu Transaksi hak atas
benda-benda, jadi sasarang penjualan yaitu mengalihkan barang-barang dan
jasa-jasa dari tangan produsen ketangan konsumen dengan harga yang layak”. Menurut
Arman Hakim Nasution, dkk (2006 : 158), bahwa “Penjualan adalah suatu
kegiatan penghubung antara perusahaan dengan konsumen untuk merealisasikan
tujuan terakhir pemasaran”.
Karim
(2014 : 423) mengungkapkan beberapa hal yang berkaitan dengan volume penjualan
yaitu :
“Volume Penjualan menurut
Asri (1991:52) adalah
jumlah unit penjualan
nyata perusahaan dalam
satu periode tertentu. Jadi volume
penjualan dapat dikatakan
sebagai hasil kegiatan
penjualan yang diukur
dengan satuan. Menurut
Kotler yang dikutip
Swastha dan Irawan
(2003:404), menyimpulkan bahwa
ada beberapa indikator dari
volume penjualan adalah
sebagai berikut: 1.
Mencapai volume penjualan
tertentu; 2. Mendapatkan laba
tertentu; 3. Menunjang pertumbuhan perusahaan”.
Berdasarkan definisi di atas jelas bahwa penjualan merupakan
peralihan hak atas barang untuk mendapatkan sumber daya lainnya, seperti kas,
atau janji untuk membayar kas (piutang).
2.1.2 Penetapan Harga
Kebijakan harga adalah salah satu
kegiatan pemasaran yang juga merupakan pemasaran yang merupakan salah satu dari
bauran pemasaran. Yaitu meliputi 4 unsur sebagai berikut : produk, harga,
promosi dan distribusi, maka dalam hal ini penyusun hanya membahas salah satu
dari empat unsur bauran pemasaran yaitu masalah harga yang berorientasi kepada
persaingan.
Dalam kehidupan masyarakat
sehari-hari terutama yang sudah mengenal uang, orang tidak dapat melepaskan
diri dari masalah harga, misalnya kalau seseorang ingin membeli barang/jasa
maka orang tersebut harus mengeluarkan uang sebagai pengganti dari barang/jasa
yang telah dibelinya.
Menurut Buchari Alma (2011 : 169)
“harga adalah nilai suatu barang yang
dinyatakan dengan uang”. Menurut Basu Swastha dan Irawan (2008 : 241)
mengatakan bahwa “harga
adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan
untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya”. Sedangkan menurut Rumagit (2013 : 173) mengungkapkan pendapat
“Payne (2007: 28) mengatakan bahwa harga (price) adalah
harga yang dibayar dan cara-cara atau syarat-syarat yang
berhubungan dengan penjualannya.
Tjiptono (2008: 31)
mengatakan bahwa harga
merupakan bauran harga berkenaan dengan strategi dan taktis seperti
tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran, dan tingkat diskriminasi
harga diantara berbagai kelompok pelanggan”.
Dari definisi diatas disimpulkan
bahwa harga merupakan cara untuk mengukur suatu barang atau jasa yang dinilai
dengan uang guna memperoleh barang atau jasa tersebut. Pada dasarnya harga
merupakan persoalan penting yang dapat mempengaruhi tingkat penjualan dan
tingkat keuntungan yang akan dicapai oleh suatu perusahaan, dengan asumsi,
apabila harga yang ditetapkan tinggi, maka akan terbentuk image atau pikiran bahwa barang tersebut barang yang bagus dan
berkualitas tinggi dan apabila harga yang diterapkan rendah atau murah, maka
akan terbentuk image atau pikiran
bahwa barang tersebut adalah barang yang kurang bagus dan berkualitas.
Pengertian harga mencakup suatu
nilai tukar dan nilai uang. Nilai tukar yaitu kekuatan dari benda tersebut
untuk dapat menarik benda dalam suatu proses pertukaran. Sedangkan nilai uang
adalah alat tukar yang mempunyai daya beli. Jadi harga adalah nilai yang
dinyatakan dalam satuan uang. Pemikiran diatas didasarkan pada suatu manfaat
yaitu atribut suatu produk yang dapat memuaskan keinginan sehingga menciptakan
suatu nilai atau ukuran kuantitatif bobot sebuah produk yang dapat diperkirakan
dengan produk lain.
Nilai tersebut diukur dengan harga.
Jadi dalam hal ini harga merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam
rangka untuk memasarkan produk yang dihasilkan perusahaan, disamping itu harga
juga merupakan salah satu unsur dari bauran pemasaran yang dapat menghasilkan
pendapatan penjualan. Dengan demikian perusahaan dalam rangka pemasaran produknya
harus melaksanakan strategi harga yang tepat, sehingga dapat memberikan
keuntungan bagi perusahaan.
Selain itu harga juga berperan
sebagai penentu alokasi sumber-sumber produk, apa yang akan diproduksi dan
siapa yang akan memperoleh produk. Harga juga dapat mempengaruhi kepercayaan
konsumen, daya beli konsumen dan perilakunya.
Dalam perkembangan perekonomian
negara kita, harga memegang peranan yang sangat penting, bila dibandingkan
dengan kegiatan pemasaran lainnya. Harga merupakan satu-satunya unsur marketing
mix yang menghasilkan penerimaan hasil penjualan, sedangkan unsur-unsur yang
lainya hanya merupakan unsur biaya saja.
Strategi harga juga dapat diartikan
sebagai suatu garis strategi yang direncanakan oleh pimpinan perusahaan dalam
rangka kekuasaannya menetapkan harga penjualan produk perusahaan sesuai dengan
keadaan yang nyata. Strategi harga merupakan suatu kegiatan yang dinamis karena
senantiasa yang berubah-ubah dipasarkan. Keadaan seperti situasi ekonomi yang
lesu, keinginan yang cepat mengumpulkan dana, mendorong perusahaan untuk
meninjau kembali strategi-strategi harganya.
Penentuan harga berdasarkan
persaingan (Competition Oriented Pricing)
adalah suatu cara penetapan
harga yang didasarkan pada harga yang ditetapkan pesaing. Penentuan harga dapat
sama, lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan dengan harga yang ditentukan
pesaing.
Ada beberapa macam harga menurut (Fahmi, 2012 : 203)
diantaranya adalah sebagai berikut :
1.
Harga
subjektif adalah harga taksiran pembeli dan penjual terhadap barang yang akan
dibeli atau dijual.
2.
Harga
objektif adalah harga yang disetujui atau disepakati kedua belah pihak antara
pembeli dan penjual.
3.
Harga
pokok adalah nilai uang dari barang-barang yang diberikan pada produksi dan
langsung berhubungan dengan hasil barang.
4.
Harga
jual adalah harga pokok ditambah laba yang diharapkannya.
5.
Harga
pemerintah adalah harga yang ditetapkan oleh pemerintah.
6.
Harga
bebas adalah harga yang terdapat dipasaran antara penjual dengan pembeli yang
diakibatkan adanya persaingan.
7.
Harga
dumping adalah harga yang ditentukan penjual, umpamanya ekspor, penjual
dipasaran luar negeri untuk merebut pasaran internasional dan menjual dengan
harga yang lebih mahal di pasaran dalam negeri.
8.
Harga
gasal adalah harga yang angkanya tidak bulat. Cara ini dimakdsudkan untuk
mempengaruhi pandangan konsumen atau pembeli bahwa harga produk itu lebih
murah.
9.
Harga
daftar adalah harga yang diberitahukan terlebih dahulu. Dari harga produk ini
biasanya pembeli akan memperoleh potongan.
10.
Harga
netto adalah harga yang harus dibayar oleh pembeli atau disebut juga harga
bersih.
11.
Harga
zone adalah harga yang sama untuk suatu daerah atau zone geografis tertentu.
12.
Harga
titik dasar adalah harga yang didasarkan atas titik lokasi tertentu.
13.
Harga
stempel pos adalah harga yang sama untuk semua daerah pasarnya.
14.
Harga
pabrik adalah harga pabrik yang harus dibayar oleh sipembeli, sedangkan
transfortasinya dari pabrik harus ditanggung oleh sipembeli.
15.
Harga
f.a.s (Free Along Side) adalah biaya
angkutan ditanggung oleh sipenjual sampai kapal merapat di pelabuhan tujuan dan
pembongkaran produk ditanggung oleh sipembeli.
16.
Harga
c.i.f (Cost Insurance and Freight)
adalah harga barang yang di ekspor sudah termasuk biaya asuransi, biaya
pengiriman sampai diserahkannya barang tersebut kepada pembeli.
Menurut
Mulyadi (2009) yang dikutip oleh Lepar (2014 : 1351) menyatakan “terdapat
dua pendekatan dalam penentuan harga
pokok produksi yaitu metode fullcosting danvariabel costing
dalam metode full costing biaya
produksi yang diperhitungkan dalam penentuan harga pokok produksi
adalah biaya bahan
baku, biaya tenaga
kerja langsung, dan
biaya overhead pabrik baik yang berperilaku tetap dan variabel”.
Kotler dan Keller
(2009) dalam Moray (2014 : 1275),
keputusan penetapan harga sebuah perusahaan
dipengaruhi baik dari faktor internal maupun dari faktor
eksternal, yaitu :
1.
Faktor internal
Faktor internal yang mempengaruhi penetapan harga
meliputi :
a.
Tujuan perusahaan
b.
Strategi bauran
pemasaran
c.
Biaya
d.
Pertimbangan
organisasi
2.
Faktor eksternal
Faktor eksternal yang mempengaruhi keputusan penetapan
harga meliputi:
a.
Pasar dan
permintaan
b.
Biaya, harga, dan
penawaran pesaing
c.
Keadaan
perekonomian
Kamaruddin (2013:174)
dalam bukunya akuntansi
manajemen menyatakan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi
penetapan harga jual:
1.
Faktor laba yang
diinginkan.
2.
Faktor produk atau
penjualan produk tersebut.
3.
Faktor biaya dan
produk tersebut.
4.
Faktor dari luar
perusahaan (konsumen)”.
Menurut Buchari Alma (2011 : 170)
“penetapan atau kebijaksanaan harga
adalah keputusan mengenai harga-harga yang akan diikuti untuk suatu jangka
waktu tertentu”. Tujuan perusahaan dalam menetapkan harga
jual produknya antara yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda.
2.2 Hasil
Penelitian Terdahulu
Raih
Puspitasari dan Aan Soelehani (2007)
Judul “Meningkatkan Volume Penjualan Melalui Strategi Penetapan Harga”. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui respon masyarakat terhadap kebijakan produk yang
dilakukanoleh bank dalam menghimpun dana dari masyarakat. Diambil secara
purposif, objek penelitian pada BRI Cabang Bogor, dengan jumlah responden 45
orang.Data yang dikumpulkan terdiri atas 2 aspek, yakni tingkat kinerja dan
tingkat kepentingan dari 10 peubah,yakni: (a) keamanan, (b) ATM, (c) suku bunga,
(d) prosedur menabung, (e)
pelayanan, (f) promosi, (g) lokasi, (h) kantor cabang, (i) akses transportasi
dan (j)keamanan lokasi. Pengukuran data dilakukan denganmenggunakan Skala
Likert (1 s/d 5). Alat analisis yang digunakan adalah Boston Consulting Group
Model yang membagi tanggapan responden dalam 4 kuadran. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa keung-gulan BRI adalah pada peubah: (a) Keamanan dan (g)
Lokasi strategis dan hal ini perlu diper-tahankan. Sedangkan peubah yang
menjadi prioritas adalah (c) upaya meningkatkan tingkat suku bunga, (b)
memperbanyak jumlah ATM, (f) meningkatkan promosi dan (i) meningkatkan akses
transportasi
2.3
Kerangka
Pemikiran
Strategi
pemasaran merupakan sebuah perencanaan yang menggambarkan aktivitas pemasaran
secara keseluruhan yang bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan dengan
cara memberitahukan kepada konsumen tentang produk yang dipasarkannya dan
meyakinkan bahwa produk yang ditawarkannya dapat dapat memberikan manfaat dan
kepuasan terhadap konsumen.
Secara
umum menurut Tjiptono (2002 :
154) ada dua faktor utama yang perlu dipertimbangkan sebagai indicator dalam
menetapkan harga, yaitu faktor internal perusahaan yang terdiri dari tujuan
pemasaran perusahaan, strategi bauran pemasaran, biaya, dan organisasi, serta
faktor eksternal perusahaan yang terdiri dari sifat pasar dan permintaan,
persaingan, dan unsur-unsur lingkungan eksternal lainnya. Volume penjualan
merupakan salah satu bentuk baku dari kinerja perusahaan. Berhasil tidaknya suatu perusahaan
dapat dilihat dari kondisi volume penjualan secara keseluruhan. Volume
penjualan disini juga sebagai salah satu bentuk kinerja perusahaan. Dalam
menjalankan kegiatan usahanya, tujuan utama dari perusahaan adalah untuk
memperoleh keuntungan. Salah satunya ialah dengan meningkatkan volume penjualan
yang dihasilkan oleh perusahaan. Pengertian volume penjualan juga dikemukakan
oleh Swastha (2003 :
141) yaitu sebagai berikut :
“Volume penjualan merupakan penjulan
bersih dari laporan laba perusahaan. Penjualan bersih diperoleh melalui hasil
penjualan seluruh produk (produk lini) selama jangka waktu tertentu, dan hasil
penjualan yang dicapai dari market share (pangsa pasar) yang merupakan
penjulan potensial, yang dapat terdiri dari kelompok teritorial dan kelompok
pembeli selama jangka waktu tertentu.”
Dari
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penjualan merupakan hasil total
penjualan dan salah satu tugas pokok bagi perusahaan yang bergerak dalam
penyediaan kebutuhan konsumen baik produk tersebut berupa barang atau jasa.
Tujuan-tujuan
penetapan harga yang ditetapkan perusahaan memiliki implikasi penting terhadap
strategi bersaing perusahaan. Tujuan yang ditetapkan harus konsisten dengan
cara yang ditempuh perusahaan dalam menempatkan posisi relatifnya dalam
persaingan. Pemilihan tujuan berorientasi pada volume dilandaskan pada strategi
mengalahkan atau mengatasi persaingan.
Tjiptono
(2002 : 151) mengatakan “Tingkat harga
yang ditetapkan mempengaruhi kuantitas yang terjual” Oleh karena penetapan
harga mempengaruhi kuantitas (volume penjualan), maka keputusan dan strategi
penetapan harga memegang peranan penting dalam setiap perusahaan.
Menurut
Kotler & Amstrong, (2001:529-548). Selain berdasarkan pertimbangan biaya,
permintaan atau laba, hara juga dapat ditetapkan atas dasar persaingan, yaitu
menurut apa yang dilakukan pesaing. Metode penetaan harga berbasis persaingan
terdiri atas empat macam yaitu Custmary pricing, above, at, or below market
pricing, loss leader pricing dan sealed
leader pricing.
1.
Customary pricing. Metode ini digunakan untuk produk yang harganya ditentukan
oleh faktor-faktor seperti tradisi, saluran distribusi yang terstandarisasi,
atau faktor persaingan lainnya. Penetapan harga yang dilakukan berpegang teguh
pada tingkat harga tradisional. Perusahaan berusaha untuk tidak mengubah harga
diluar batas-batas yang diterima. Untuk itu perusahaan menyesuaikan ukuran dan
isi produk guna mempertahanan harga.
2.
Above, at, or below market pricing. Umumnya sangat sulit untuk
mengidentifikasi harga pasar spesifik untuk suatu produk atau kelas produk
tertentu. Oleh karena itu sering kali ada perusahaan yang menggunakan
pendekatan subjektif dalam memperkirakan harga pesaing atau harga pasar.
Berdasarkan patokan subjektif tersebut, kemudian perusahaan secara cermat
memilih strategi penetapan harga yang berada diatas, sama, atau dibawah harga
pasar.
3.
Loss leader pricing. Kadangkala untuk keperluan promosi
khusus, ada perusahaan yang menjual suatu produk dibawah biaya produksinya.
Tujuannya bukan untuk meningkatkan penjualan produk yang bersangkutan, tetapi
untuk menarik konsumen khususnya yang ber-markup tinggi. Jadi suatu
produk dijadikan semacam penglaris agar produk lainnya laku. Produk penglaris
tersebut biasanya dipromosikan dengan dasar persediaan terbatas “ selama
persediaan masih ada ”atau” hanya untuk 100 pelanggan pertama”. Penetapan harga
penglaris (loss leader pricing) merupakan alat untuk mempromosikan
pengecer dan bukan produknya, sehingga ada pula produsen yang tidak sukabila
produk-produknya dijadikan penglaris.
4.
Sealed leader pricing. Metode ini menggunakan sistem
penawaran harga dan biasanya melibatkan agen pembelian. Jadi bila ada
perusahaan atau lembaga yang ingin membeli suatu produk, maka yang bersangkutan
menggunakan jasa agen pembelian untuk menyampaikan spesifikasi produk yang
dibutuhkan kepda calon produsen diminta untuk menyampaikan harga penawarannya
untuk kuantitas yang dibutuhkan. Harga penawaran tersebut harus diajukan untuk
jangka waktu tertentu, kemudian diadakan semacam lelang untuk menentukan
penawaran terendah yang memenuhi syarat untuk melaksanakan kontrak pembelian.
Gambar 2. 1
Pengaruh Penetapan Harga Terhadap Penjualan
Penjualan
(Y)
|
Penetapan
Harga (X)
|
2.4
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan
uaraian kerangka pemikiran yang telah dijelaskan di atas, maka penulis berusaha
menyusun sebuah hipotesis penelitian yaitu :
Ha : Terdapat pengaruh penetapan harga
dengan penjualan pada PD Sumber Limbah.
Ho : Tidak terdapat pengaruh penetapan harga
dengan penjualan pada PD Sumber Limbah.
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
3.1 Tempat
dan Waktu Penelitian
Tempat
penulis melakukan Penelitian yaitu pada perusahaan limbah besi yang bernama PD
Sumber Limbah, beralamat di Jl. Raya Petir-Serang. sedangkan
waktu penelitian dilakukan sebagai berikut :
Tabel 3. 1
Waktu Penelitian
No
|
Kegiatan
|
Waktu
|
|||||||||||||||
Mei
|
Juni
|
Juli
|
Agustus
|
||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1.
|
Persiapan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
Observasi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.
|
Penelitian
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4.
|
Pengumpulan
data
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5.
|
Pengelolahan
Data
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6.
|
Penyusunan
laporan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7.
|
Sidang
Proposal
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
8.
|
Sidang
skripsi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.2
Metode
Penelitian
Metode penelitian yang digunakan
dalam penyusunan skripsi ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan
deskriptif kuantitatif, yakni mempelajari masalah-masalah yang timbul dalam
masyarakat, serta situasi-situasi tertentu yang berlaku dalam masyarakat
termasuk hubungan, sikap, pandangan serta proses proses yang berlangsung dari
suatu fenomena. Variabel
pada penelitian ini adalah strategi harga berorientasi kepada persaingan
sebagai variabel bebas (independent
variable), didefinisikan sebagai x dan volume penjualan sebagai variabel
terikat (dependent variable)
didefinisikan sebagai y.
3.3
Tekhnik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dalam
penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data dengan cara
:
1.
Kuesioner
Kuisioner digunakan sebagai instrumen pokok untuk
mengumpulkan sejumlah data yang relevan dengan kebutuhan penelitian.
Caranya dengan memberikan pertanyaan secara rertulis kepada responden yang
telah ditentukan alternatif jawabannya dari pertanyaan tersebut
2.
Studi kepustakaan
Studi kepustakaan
dilakukan dengan cara mencari data yang bersifat teoritis mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan
masalah-masalah yang diteliti melalui buku-buku literatur.
3.4 Populasi
Dan Sampel
Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:61). Sedangkan pengertian sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono,
2011:62).
Populasi pada penelitian ini adalah
seluruh pemasok bahan baku limbah khusunya limbah besi baik berupa peroarangan
maupun perusahaan. Dari laporan perusahaan bahwa jumlah pemasok yang berasal
dari lapak yaitu sekitar 40 lapak. Mengingat jumlah populasi yang sedikit, maka
jumlah sampel yang diambil menggunakan teknik total sampling yaitu besarnya
sampel sebanyak populasi yang ada yaitu sebanyak 40 lapak.
3.5
Operasional Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua
variable yang ada yaitu variabel
bebas (x)
adalah penetapan harga dan variabel
terikat (y)
adalah penjualan, untuk lebih jelasnya
akan diurakan dalam tabel di bawah ini sebagai berikut :
Tabel
3. 2
Definisi
Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel
|
Dimensi
|
Indikator
|
Skala
|
Sumber
|
Penetapan Harga (x)
Kotler dan Keller
(2009) dalam Moray (2014 : 1275)
|
Faktor internal
|
Tujuan perusahaan
|
Ordinal
|
Kuesioner
|
Strategi bauran pemasaran
|
||||
Biaya
|
||||
Pertimbangan organisasi
|
||||
Faktor eksternal
|
Pasar dan permintaan
|
|||
Penawaran pesaing
|
||||
Kejadian perekonomian
|
||||
Variabel
|
Dimensi
|
Indikator
|
Skala
|
Sumber
|
Volume Penjualan (x)
Swastha dan
Irawan (2003) dalam Karim (2014
: 423)
|
Penjualan
|
Mencapai volume
|
Ordinal
|
Kuesioner
|
Mendapatkan laba
|
||||
Pertumbuhan
|
3.6 Analisa
Data
Analisa data yang dilakukan untuk
mengetahui hubungan promosi (variabel x)
dan hasil penjualan (variabel y)
digunakan model korelasi Pearson. Dan untuk mengetahui pengaruh dari variabel x terhadap variabel y, digunakan analisis koefisien
determinasi.
Skor untuk tiap pertanyaan
menggunakan skala likert. Skor tersebut yaitu
5-4-3-2-1 diberikan jika jawaban responden dianggap positif dan skor
1-2-3-4-5 diberikan jika jawaban responden dianggap negatif. Adapun analisis
yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut :
1.
Analisa Regresi
Analisa regresi dipergunakan untuk mengetahui perubahan variabel x
terhadap variabel y, dengan persamaan sebagai berikut :
Y = a + bx
Dimana :
a = bilangan tetap
b = koefisien regresi
x = variabel bebas
Y = variabel terikat
2.
Analisa Korelasi
Untuk mengetahui tingkat hubungan antara penetapan harga
dengan penjualan digunakan koefisien
korelasi Product Moment (Sugiyono, 2010 : 248) dengan rumus :
Adapun batasan-batasan dari koefisien korelasi adalah :
Tabel 3.3
Tabel Interpretasi
Nilai r
Interval Koefisien
|
Tingkat Hubungan
|
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
|
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat kuat
|
Sumber : Sugiyono (2010 : 250)
3.
Analisa Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi merupakan suatu nilai yang menunjukan besar
pengaruh penetapan harga terhadap
penujualan, koefisien determinasi menggunakan rumus sebagai berikut :
KD = r2 X 100 %
4.
Pengujian
Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang perlu dibuktikan
kebenarnnya lebih lanjut.
Bentuk pengujian hipotesis untuk penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Ha : Terdapat pengaruh penetapan harga
dengan penjualan pada PD Sumber Limbah.
Ho : Tidak terdapat pengaruh penetapan harga
dengan penjualan pada PD Sumber Limbah.
Dengan mengambil taraf signifikansi = 0,10 dan d.f = n-2
Adapun Rumus t hitung menurut Sugiyono (2010 : 250) adalah:
Dimana :
r :
korelasi pearson
r2 : koefisien determinasi
Menetukan Kreteria
Ho diterima jika t hitung ≤ t tabel
Ho ditolak jika t hitung > t tabel
|
daftar pustakanya mana ini ?
ReplyDeleteShare dong ke email saya
bukadiagus@gmail.com
iya, share dong daftar pustakanya
Deleteiya.
Deletesaya nyari dulu, saya lupa nyimpen file y dimana
IYA BETUL SEBAGAI BAHAN REFERENSI PROPOSAL SAYA JUGA
ReplyDeleteabstrak nya mana
ReplyDeleteboleh saya minta gak yah buat referensi penulisan proposal skripsi....
ReplyDeleteterima kasih
contoh koesionerny mana
ReplyDeletetolong share daftar pustakanya donk ke email dyna.aleina@gmail.com
ReplyDelete